Showing posts with label Teknik Pondasi. Show all posts
Showing posts with label Teknik Pondasi. Show all posts

Tuesday, September 20, 2016

TURAP

Turap berfungsi untuk menahan tanah agar tidak longsor maupun mencegah rembesan. Adapun bahan dari turap yang biasa digunakan adalah beton, baja atau kayu. Bahan baja dan beton banyak digunakan sekarang, sedangkan untuk kayu relatif jarang, jika adapun hanya untuk konstruksi sementara.

Pemasangan turap (sheet pilling) memang sering dipakai untuk pekerjaan sementara seperti penahan tebing galian dan bendungan pengelak. Namun, turap yang digunakan untuk struktur penahan tanah di pelabuhan biasanya digunakan permanen.

Keuntungan dari Turap:
·      Pekerjaan konstruksi praktis
·      Waktu pelaksanaan lebih cepat
·      Lebih efektif terhadap gempa karena konstruksinya ringan
·      Lebih mudah didesain untuk macam-macam kondisi tanah
·      Lebih efektif dan ekonomis bila didesain berdasarkan teori elastis karena   
    tingginya kelenturan

Beberapa Macam Turap:
1.  Tipe Turap Kantilever
Keuntungan:
 Sangat sesuai dengan konstruksi penahan berskala kecil
Cocok untuk konstruksi yang mengizinkan kecilnya displacement
Tidak memerlukan ruang bebas yang terlalu besar dibelakang konstruksi
Biasanya untuk konstruksi sementara kecuali bahan beton sering digunakan untuk konstruksi permanen

2.  Tipe Turap Jangkar
Keuntungan:
Biasanya untuk konstruksi permanen
Harus tersedia ruang bebas dibelakang konstruksi untuk menanam jangkar
Sesuai untuk konstruksi skala besar

Prinsip Perhitungan Turap:
1. Menentukan kedalaman turap dengan cara:
  > cara pertama: menjumlah momen ke titik putar sama dengan nol
  > cara kedua: menggunakan cara Blum
2. Menentukan momen maksimum yang terjadi pada turap
3. Menentukan profil turap yang dipakai

Catatan:
Sudut geser antara tanah dan turap [δ]----dibaca delta:
> Sebagai tekanan tanah aktif
δa = + (1/3) φ (untuk tanah kohesif/ banyak lempung) ----> φ = sudut geser dalam
δa = + (2/3) φ (untuk tanah non kohesif/ banyak pasir)
> Sebagai tekanan tanah pasif
δa = - (1/3) φ (untuk tanah kohesif/ banyak lempung) 
δa = - (2/3) φ (untuk tanah non kohesif/ banyak pasir)


Referensi:
Mekanika Tanah II (Hary Christady)
Channel youtube Bapak Eddy Edwin